Lawang Sewu, Landmark Bersejarah yang Berbalut Mistis di Semarang

Lawang Sewu
Promosi Shopee

Lawang Sewu Semarang adalah landmark bersejarah yang menawarkan arsitektur megah, cerita mistis, serta berbagai fasilitas menarik untuk wisatawan.

Lawang Sewu, sebuah bangunan bersejarah yang terletak di pusat Kota Semarang, Jawa Tengah, adalah salah satu ikon penting yang menyimpan cerita panjang tentang perjalanan sejarah Indonesia, terutama masa kolonial Belanda.

Dikenal dengan nama “seribu pintu”, meskipun sebenarnya jumlah pintu dan jendelanya hanya sekitar 928, Lawang Sewu telah menjadi saksi bisu berbagai peristiwa bersejarah yang membentuk kota Semarang, termasuk masa pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Selain daya tarik sejarahnya, Lawang Sewu juga menawarkan keindahan arsitektur kolonial yang memukau, menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Berikut adalah beberapa informasi mengenai sejarah, daya tarik, dan fasilitas yang ada di Lawang Sewu, yang menjadikannya sebagai destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan.

Sejarah Lawang Sewu

Lawang Sewu dibangun pada awal abad ke-20 oleh pemerintah kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1904 hingga 1907, sebagai kantor pusat perusahaan kereta api Hindia Belanda, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

Bangunan ini didesain oleh arsitek asal Belanda, Prof. Jacob F. Klinkhamer, dengan konsep yang mengusung gaya arsitektur Eropa yang khas.

Pada masa itu, Lawang Sewu berfungsi sebagai pusat administrasi dan operasional untuk sistem transportasi kereta api yang menjadi tulang punggung ekonomi Hindia Belanda.

Seiring berjalannya waktu, Lawang Sewu menjadi saksi berbagai peristiwa penting, termasuk saat Jepang menduduki Indonesia dan menjadikannya sebagai tempat penyiksaan bagi para pejuang kemerdekaan.

Meskipun telah beralih fungsi, bangunan ini tetap menjadi simbol sejarah penting dan kini menjadi salah satu destinasi wisata utama di Semarang.

Daya Tarik Wisata Lawang Sewu

Lawang Sewu menawarkan berbagai daya tarik yang membuatnya begitu istimewa dan menjadi tujuan wisata yang sangat populer, tidak hanya bagi para pecinta sejarah tetapi juga bagi para penggemar arsitektur dan fotografi.

1. Seribu Pintu

Nama Lawang Sewu, yang dalam bahasa Jawa berarti “seribu pintu”, merujuk pada jumlah pintu dan jendela yang sangat banyak di dalam bangunan ini.

Dengan tiga bangunan utama yang berstruktur berbentuk huruf “U”, Lawang Sewu menyuguhkan tampilan yang sangat khas, terutama pada bagian depannya yang dipenuhi pintu dan jendela besar.

Meskipun jumlahnya hanya 928, banyaknya pintu dan jendela ini membuat bangunan ini terlihat seolah tak berujung. Keunikan ini juga berfungsi untuk memperlancar sirkulasi udara di dalam bangunan, mengingat iklim tropis yang ada di Indonesia.

Bangunan ini menarik perhatian banyak wisatawan, baik untuk sekadar berfoto atau menikmati keindahan struktur arsitektur yang ada.

2. Keunikan Arsitektur

Arsitektur Lawang Sewu sangat khas dengan nuansa kolonial Belanda. Keunikan utama dari bangunan ini adalah penggunaan bahan bangunan yang tidak biasa pada masa itu, yaitu bligor (campuran pasir, kapur, dan bata merah) yang membuat bangunan ini tetap kokoh tanpa retak hingga kini.

Penggunaan bligor bertujuan untuk membuat suhu dalam bangunan tetap sejuk, yang sangat cocok dengan cuaca tropis Indonesia.

Selain itu, atap bangunan ini dibangun dengan desain melengkung setengah lingkaran yang bertujuan untuk mengurangi tekanan pada struktur bangunan.

Uniknya, gedung ini tidak menggunakan besi dalam pembangunannya, kecuali pada bangunan yang dibangun terakhir pada tahun 1916, akibat kesulitan pengiriman material dari Eropa akibat Perang Dunia I.

Pada bagian atas, Anda akan menemukan struktur atap yang menggunakan bata, yang membentuk pola miring mirip dengan struktur jembatan.

3. Diorama Sejarah

Lawang Sewu juga memiliki dua bangunan utama yang digunakan sebagai ruang diorama yang berisi berbagai benda bersejarah. Pengunjung dapat melihat koleksi museum yang memamerkan peralatan dan pernak-pernik dari masa lalu, termasuk peta, foto, dan berbagai dokumen yang mengisahkan sejarah kereta api di Indonesia.

Diorama ini tidak hanya menceritakan sejarah pembangunan kereta api, tetapi juga menggambarkan Semarang sebagai pusat perdagangan terbesar di Indonesia pada masa itu.

Sebagian besar koleksi diorama terletak di lantai satu, sementara lantai dua digunakan sebagai kantor Divisi Heritage dan Arsitektur PT KAI yang masih aktif hingga kini.

Pengunjung yang tertarik dengan sejarah transportasi Indonesia akan menemukan pengalaman yang sangat menarik di sini.

4. Kaca Mozaik

Salah satu fitur menarik di Lawang Sewu adalah kaca mozaik berukuran tinggi 9 meter yang berada di dalam gedung utama. Kaca patri mozaik ini terbagi menjadi empat panel besar dan menggambarkan eksploitasi alam Indonesia pada masa penjajahan.

Panel-panel ini menampilkan Dewi Fortuna, Dewi Sri, serta berbagai simbol terkait kekayaan alam Nusantara seperti tumbuhan, hewan, serta kota-kota dagang besar seperti Batavia, Surabaya, dan Semarang.

Kaca patri ini tidak hanya berfungsi sebagai elemen dekoratif tetapi juga menjadi simbol kemakmuran yang dihasilkan dari eksploitasi alam Indonesia pada masa penjajahan Belanda.

Keindahan dan kerumitan desain kaca mozaik ini menjadikannya salah satu tempat favorit bagi pengunjung yang ingin berfoto.

5. Ruang Bawah Tanah

Lawang Sewu juga memiliki ruang bawah tanah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana yang lebih mistis. Ruang bawah tanah ini dulunya digunakan sebagai penjara oleh tentara Jepang selama masa penjajahan.

Kecerdasan arsitektur pada bangunan ini juga tercermin pada fungsi ruang bawah tanah yang awalnya dimaksudkan untuk drainase atau saluran air.

Suasana ruang bawah tanah yang lembap, berlangit-langit rendah, dan gelap menambah kesan misterius yang semakin memperkuat aura mistis tempat ini.

Beberapa pengunjung bahkan melaporkan pengalaman mistis saat berada di ruangan ini, yang membuatnya menjadi lokasi menarik bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi berbeda.

Lokasi dan Akses & Harga Tiket Masuk

Lawang Sewu terletak di pusat Kota Semarang, tepatnya di Simpang Lima, yang memudahkan pengunjung untuk mencapainya.

Sebagai salah satu landmark kota, lokasi ini sangat strategis dan dekat dengan berbagai tempat wisata lainnya, seperti Kota Lama Semarang dan Gereja Blenduk.

Untuk mencapai Lawang Sewu, pengunjung dapat menggunakan kendaraan umum atau pribadi, dan tidak membutuhkan waktu lama dari pusat kota.

Keberadaannya yang mudah dijangkau membuat Lawang Sewu menjadi titik awal yang sempurna untuk mengeksplorasi berbagai destinasi wisata menarik di Semarang.

Untuk mengunjungi Lawang Sewu, pengunjung dikenakan tiket masuk yang cukup terjangkau, sekitar Rp 20.000 per orang.

Harga ini memberikan akses bagi wisatawan untuk mengeksplorasi berbagai keunikan bangunan, diorama sejarah, dan menikmati berbagai fasilitas yang ada di kawasan ini.

Dengan harga tiket yang terjangkau, Lawang Sewu menjadi pilihan wisata yang ideal bagi siapa saja yang ingin merasakan pengalaman bersejarah yang memukau.

Lawang Sewu di Semarang merupakan destinasi wisata yang menggabungkan keindahan arsitektur kolonial, sejarah panjang, dan suasana mistis yang unik.

Dari seribu pintu yang menjadi ciri khasnya, hingga ruang bawah tanah yang penuh misteri, Kota Lama Semarang menawarkan pengalaman yang tak hanya memperkaya pengetahuan sejarah, tetapi juga memberikan kesempatan untuk menikmati keindahan bangunan yang megah.

Dengan fasilitas yang memadai dan harga tiket yang terjangkau, Lawang Sewu adalah tempat yang sempurna untuk dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin merasakan atmosfer kota Semarang yang penuh dengan cerita.

Related posts